Sunday, February 17, 2013

Football = Music?


Dalam profil saya tercantum kata "Penikmat" , "Musik" dan "Manchester United". Dengan adanya kata-kata tersebut tertulis dapat diartikan selain saya sebagai pecinta musik saya juga sebagai pecinta Manchester United, sebuah Football Club di Manchester, Musuh dari Manchester City, Liverpool dan Oasis serta teman dari The Stone Roses dan Usain Bolt.
Bukan masalah bola yang akan saya bicarakan disini tapi masalah perkembangan musik saat ini. Entah ini tiba-tiba menyisip masuk dalam pikiran sejak kapan, tapi menurut saya saat ini Musik itu sudah seperti dengan Sepak bola. Bukan masalah tendang-tendangan ataupun transfer pemain yang kadang kontroversial. Tapi lebih ke bagaimana tiba-tiba fans yang tiba-tiba naik drastis ketika artis tersebut baru banyak disorot oleh media ataupun mau berkunjung ke negara. Hal itu layaknya fans bola yang tiba-tiba naik apabila baru saja memenangi sebuah Liga atau Cup.
"Karbitan" istilah saat ini yang banyak berkembang di sosial media. Istilah yang diberikan kepada fans yang tiba-tiba muncul ketika timnya sedang bagus dan menghilang ketika timnya kalah. Beli jersey walaupun KW, sering nge-twit hashtag slogan klub kesayangan di twitter yang padahal kalau ditanya artinya ataupun disuruh menyanyikan anthemnya belum tentu bisa. Begitu juga dengan musik, ketika ada berita bahwa suatu artis mau berkunjung ke Indonesia. Zzzzaaappp... Semuanya tiba-tiba masuk dalam euforia itu, tak hanya orang yang sudah menunngu lama sekali akan artis itu datang ke negaranya tapi juga yang sebelumnya sama sekali tidak tahu menjadi ikut-ikutan masuk kedalam euforia. Rajin posting "#np" dengan artis tersebut dalam twitter, path, tumblr, facebook dan sebagainya.

Yang benar-benar terjadi adalah ketika berita Sigur Ros yang pada tour sebelumnya mengikutkan singapura sebagai destinasi dan melewatkan Indonesia akan mengadakan lawatan musik ke Indonesia. Serontak beberapa yang saya follow baik di Twitter, Path ataupun lainnya sibuk memposting tentang sigur ros, yang ketika sebelum-sebelumnya tak pernah saya melihat adapun lagu sigur ros yang terputar. Bahkan ada teman saya yang sampai nge-bbm buat minta dikirimin lagu sigur ros. Dan ironisnya setelah beberapa minggu berselang, semuanya kembali anteng. Jarang dan bahkan hampir tidak ada hestek "#np sigur ros" di linimasa twitter, yang sebelumnya bertanya dan meminta lagunya sudah tidak ketahuan.
Di satu sisi ini merupakan suatu yang bagus ketika banyak orang mulai ikut mendengarkan musik yang memang bagus tapi di satu sisi saya agak merasa ini hanya sebuah fenomena sosial biasa. Mencoba meng-eksis-kan diri pada yang heboh, seolah ingin berkata "lihat nih, gue juga tau musik kayak gini" dan sudah kemudian selanjutnya sepi.
Dalam hati kadang pengen juga nge-reply "lu tau lagu ini nggak? gimana menurut lo?" dan pengen tau aja yang menurut saya sebagai pendengar baru bagaimana respon-nya. Tapi berhubung berprasangka buruk itu tidak dianjurkan baik oleh agama dan orang tua saya hal itu hanya menjadi angan-angan saja. Itu seperti bilang "tumben sholat" pada orang yang jarang sholat. Kalau orangnya menerima itu bagus, tapi kalau yang tiba-tiba menjadi demotivasi? Begitu juga dengan ini, kita hanya bisa berprasangka baik bahwa orang itu memang sudah tau atau beneran memang ingin mencoba untuk tau.
Dan disini bukan saya sebagai orang yang sangat tau, tapi disini hanya mengamati apa yang ada di kejadian sekitar dunia maya. Berharap pendengar yang ikut-ikutan mendengar musik yang bagus itu semakin banyak di dunia ini. Karena semua itu memang berasal dari ikut-ikutan dan mungkin ada baiknya kalau sebagai yang lebih mengetahui ikut membantu. Sehinnga yang tadinya dicap "karbitan" akan menjadi "matang" dengan sendirinya.

Monday, February 11, 2013


Iya kamu,
Yang selama ini akun twittermu aku buat kolom sendiri
Yang selalu aku tunggu avatarmu dalam TL-ku
Yang kuharap ada dalam tab mentionku
Iya kamu,
Yang bookmarknya ada paling atas
Yang merupakan result utama historyku
alasanku menghapus history satu-persatu
Iya kamu,
Alasanku melihat HP berulangkali
Alasanku membawa HP kemana-mana
Dan harapan namamu muncul dalam layarku
Dan terakhir,
Iya kamu,
Yang ada disana
Yang bisa mebuatku berkata iya
Tanpa banyak protes mengikuti
Yang membuat 156menit bukanlah waktu yang lama
Dan semua itu adalah kamu,
Iya kamu yang disana,
Selamat malam,
Kamu,

Tuesday, February 5, 2013

PHP they said, Ignorance they never said

PHP, ini istilah sebenernya lucu juga "PEMBERI HARAPAN PALSU". Entah mulai sejak kapan istilah ini mulai banyak dipake dan dari siapa pertama keluar, tapi saat ini banyak juga yang udah nggunain istilah ini. Dan tidak hanya anak muda bahkan orang tua sama anak kecil pun banyak juga yang menggunakan istilah ini.
Tapi ternyata banyak kebingungan juga dalam penggunaan istilah ini, dari kesaksian hidup saya sendiri saya sudah menyaksikan dua kali penggunaan istilah ini. Yang pertama yang digunakan teman saya karena gebetannya tidak berhasil didapet dan yang kedua dari percakapan teman saya semalam (4/2/13).
Disini terdapat salah tafsir dari kata pemberian, secara umum PHP dalam dunia pergebetan adalah ketika A seorang cowok yang mendekati B seorang cewek. Si A sudah memberikan Aksi dan si B entah bagaimana sudah memberikan kode "aku juga suka kamu" dan kemudian tiba-tiba si A atau si B jadian sama orang lain.
Pada bagian ini kita tidak tahu sebenarnya yang dimaksud Pemberian itu seperti apa. Apakah sikap baik, suka diajak makan, dan sebagainya. Dan manusia pun biasanya banyak melakukan kesalahan dalam mengartikan kata "pemberian". Sebagian besar menganggap bahwa yang kita gebet sudah memberi kesempatan ketika menerima ajakan untuk jalan, makan, nonton dsb. Padahal kenapa menerima adalah agar tidak terlihat jahat saja, supaya tidak terlihat sebagai orang yang kasar atau apalah.
Dan apabila yang dideketin tiba-tiba jadian selanjutnya yang terjadi adalah penyalahan kepada yang dideketin dan dianggap telah melakukan PHP, padahal dia melakukan itu agar tidak terlihat jahat saja. Yang seperti itu sebenarnya bukanlah PHP, tapi cuma ajang ramah tamah biasa. Misal situasi ini terjadi maka banyak yang mendapat fitnah dan akhirnya pemutusan tali silaturahmi. Padahal sayang sekali apabila hubungan silaturahmi yang sudah terjalin tiba-tiba rusak hanya karena masalah salah pengertian seperti ini.
Jadi menurut saya, untuk menerapkan istilah ini diperlukan kehati-hatian, apakah kondisi dan apa yang dia lakukan sudah masuk sebagai kategori PHP? Kalaupun iya kita sebenarnya harus bisa menerima dengan bijak. Karena ketika melakukan pendekatan (dalam hal ini bukan hanya kepada lawan jenis) maka kita akan mempunyai saingan, dan posisi kita belum tentu paling baik dari saingan lainnya. Dan perlu disadari juga bahwa sebenarnya PHP adalah resiko bawaan, dan sebagai orang yang bijak kita harus sadar akan resiko itu dan apabila terjadi kita tidak saling menyalahkan.
So, Be wise 

Prolog

anamnesisdigital.blogspot.com
05/02/13
12.30AM 

Bukanlah waktu postingan pertama saya dalam blog ini dibuat, bukan tanggal saya jadian ataupun diputus. Itu adalah tanggal dan waktu dimana saya secara sah telah masuk sebagai penghuni dunia per-blogspot-an. Dan berharaplah akan banyak yang saya share, sehingga misalnya ada yang berkunjung tidak akan bosan dengan contents yang terkandung. Tapi dengan catatan "misalnya ada".
Kalo ditanya berapa kali saya membuat blog, mungkin bisa dikata 2-4 kali dengan satu blog klompencapir bernama Balon Gas Radio dan sisanya adalah blog personal yang mana saya sudah lupa nama URL, password dan email yang saya gunakan. Beberapa wordpress, beberapa blogspot, sebuah tumblr dan microblog twitter. Dan teringat bahwa tumblr dan twitter yang masih aktif.
Anamnesis digital, nama yang saya putuskan menjadi nama URL blog ini. Kalo ditanya definisi anamnesis, menurut wikipedia saja ada Tiga buah pengertian anamnesis Yang pertama tentang philosphy, tentang christiant, dan terakhir tentang medical. Dari ketiga yang didapat dari wikipedia saya putuskan yang berhubungan dengan medis yang saya pakai. Bukan karena saya mahasiswa kedokteran atau apa, tapi anamnesis di dunia kedokteran sendiri memiliki arti sebagai "Medical History" yang kalau di-Indonesiakan secara simple adalah catatan penyakit pasien. Dan disini catatan adalah blog ini, penyakit adalah apa yang akan saya tulis dan pasien adalah saya. Dan ini karena kesukaan saya akan band Indie asal kota pelajar "Melanchol1c b1tch" yang album pertamanya bertitle "anamnesis"
Digital sendiri seperti blog ini, bukan media nyata layaknya kertas yang dapat diinjak, dilipat ataupun disobek. Digital sendiri secara gobloknya yaitu sesuatu yang dapat diotak-atik melalui perangkat komputer dan teman-temannya. Ini saya maksudkan untuk mewakilkan bahwa blog ini merupakan sesuatu yang digital. 
Kemudian "Mencatat dan Menelusur", mencatat disini bukanlah mencatat pelajaran dari pak dosen ataupun daftar belanja dari ibu. Tapi lebih mencatat apa yang ada di otak saya sehingga suatu saat bisa saya "telusur" kembali sebagai kenang-kenangan dan mungkin cerita buat generasi yang akan datang.
Tak banyak tulisan yang mungkin saya buat, tak banyak pula kata-kata cantik, puisi indah ataupun cerpen yang bisa membuat orang yang membaca berkata "Ohh.." karena saya bukan orang yang tipe menulis, pandai merangkai kata, suka membaca, ataupun berolahraga.
Itulah sedikit pembuka dari saya, bukan maksud kemudian menyurh anda mengisi buku tamu, mengambil kenang-kenangan dan bersalaman kemudian foto bersama.Hanya sebagai pengisi halaman paling dasar yang berfungsi sebagai "Medical History" yang pertama dari saya.