Thursday, August 29, 2013

There ain't no such thing as a free

"There ain't no such thing as a free lunch"

Sebagian mungkin sudah tidak asing dengan frasa ini. Frasa dari tahun 1930an di mana di Amerika negeri kang adiguna masih banyak ditemui orang-orang susah. Frasa yang secara gampang dapat berarti "Tidak ada yang namanya "gratis". Frasa yang ditujukan untuk kaum Amerika pekerja untuk terus bekerja demi makan siang.
Gratis, pemberian barang tanpa perlu tanpa uang. Tanpa perlu melakukan sesuatu dan tanpa adanya pengorbanan. Kita tinggal berharp kepada yang maha kuasa kemudian.. zzziinggg, yang kita ingini datang. 
Tetapi kenyataan yang terjadi bukanlah seperti itu, "gratis" hanya merupakan kalimat advertasi. Sepersaudaraan dengan sale, promo, diskon dan sebagainya. Kalimat yang buat sebagian besar manusia dapat mengacaukan logika sendiri. Mereka yang tadinya tidak berniat, tetapi dengan adanya kalimat dari trah gratis semuanya bisa berubah.
Pada kenyataannya kita tidak bisa mendapatkan sesuatu tanpa pengorbanan, yang bisa kita lakukan adalah mendapatkan sesuatu dengan pengorbanan seminimal mungkin. Dan ketika pengorbanan sudah di bawah dari batas suatu pengorbanan merupakan pengorbanan yang material, maka manusia akan mudah untuk mengabaikannya. Seperti halnya ketika mendapat kembalian Rp 100, tak sedikit yang melempar ke meja kemudian tak tahu lagi ada di mana ketika kita membutuhkannya. Dan manusia kelas menengah ke bawah cenderung lebih memilih mengorbankan tenaga daripada mengorbankan uang.
Hal itu yang kemudian dimanfaatkan dengan menggunakan ucapan "gratis". Ketika mendengar "gratis" orang berpikir kita tidak perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkannya, pada saat itu logika manusia sudah kacau, pikiran hanya terdapat pada barang tersebut adalah cuma-cuma. Sehingga mereka tidak memperhatikan bahwa dalam suatu "gratis" ada yang dinamakan dengan "terms & Condition" (TC).
TC adalah suatu syarat agar kita bisa mendapatkan barang yang disebutkan dalam iklan secara gratis tersebut. Isi dari TC sendiri berbeda-beda, mulai dari kontes menari, like facebook, melakukan sesuatu, atau macam sebarkan ke 25 temanmu dan jangan sampai terputus. Tidak ada uang yang keluar, tapi pasti ada tenaga atau minimal waktu yang keluar. Melihat tipe pengorbanan yang tak dapat ditukar dengan uang secara instant, kadang manusia lebih memilih untuk mengabaikannya.
Ketika mendapat barang tanpa adanya kontribusi uang di dalamnya manusia akan merasa hal itu merupakan hal gratis, padahal dari sisi yang melakukan penawaran mereka telah mengalami keuntungan yang sangat banyak. Mulai dari promosi gratis sampai pembelian produk untuk barang gratis dengan TC macam beli 1 gratis 2. Dan kita secara sukarela membantu mereka untuk lebih mendapat keuntungan dengan rasa ikhlas dan tanpa rasa curiga.
Kita tidak akan sadar selama masih ada kata gratis, sale ataupun diskon. Kita tidak akan sadar ketika tak ada uang yang keluar. Kita tidak akan sadar sampai sesuatu yang sangat penting mulai terusik dan mengatakan "ternyata hal ini tidak gratis". 
And hey, There ain't no such thing as a free lunch.

0 comments:

Post a Comment