Monday, April 29, 2013

Gugun Blues Shelter | Accounting at Architecture

"Terimakasih Sekolah Tinggi Architecture Negeri"

Sepatah kata dari Jono selain kata "yeah" yang sering diucapkan pada pertunjukkan malam ini (Sabtu, 27/04/13). Pertunjukan kali ini dalam rangka Accounting Carnival yang dengan Guest Star utama Gugun Blues Shelter. Architect dan Accounting? well, itu tadi entah Jono sang basis yang tidak tahu ataukah emang sengaja memelesetkannya saya juga tidak tahu. Yang jelas pertunjukkan berjalan lancar dengan sedikit sing along dan gumaman.

Gugun Blues Shelter, Trio Jakarta, Blues, Label amerika. Dapat saya katakan sukses dalam membuat penonton yang kali ini tidak hanya dari kaum dalam tapi juga dari kaum luar meloncat-loncat dan manggut-manggut dalam semangat dan ketidak tahuan. Saya katakan ketidaktahuan karena saya yakin diantara banyak penonton hanya sedikit yang benar-benar mengerti dan mengetahui secara dalam band ini.

Dua belas lagu malam ini akhirnya dibawakan setelah gossip beredar bahwa 16 lagu akan dibawakan. Dan tak mungkin memang dengan batasan waktu hanya sampai pukul 22.00 dan dimulai dari 21.00 harus membawakan 16 lagu dimana kebiasaan musisi blues adalah banyak memberikan improve pada lagunya yang pada acara ini memang terbukti kebenarannya.

Naik keatas panggung langsung hajar dua Shuffira dan Woman. Dan dengan jari yang entah habis terolesi minyak pelumas castrol atau apa jari gugun pun menari dengan cepat membuat lengkingan dan jeritan suara gitar khas blues. Jono yang saat itu berdandan ala banci taman lawang pun mulai memain dengan muka yang saya rasa nggak serius namun serius.

Sedikit ucapan sebelum "Give Your Love" dan "On The Run" dimana ucapan "Sekolah Tinggi Architecture Negeri"pun terucap yang tak dapat disangkal lagi ketawa seluruh umat disitu bermunculan satu per satu.

"Funk No 1", "Trampled Rose", "On the Road again" dan "Whiskey Woman" merupakan urutan lagu selanjutnya. Sedikit ucapan terimakasih dan pemberitahuan ada Stand yang menjual Merch menjadi penyela di transisi lagu. Dan bukan ucapan yang berbicara banyak malam ini. Skill gitar dan Improvisasi yang berkata banyak. Improvisasi yang saya ingat sekita lagu "On The Road" dan "Whiskey Woman"

"Gratis? Ini 2013 bro, kalau nggak jualan dapet duit darimana?" Jokes Jono menanggapi lontaran kata-kata gratis setelah pemberitahuan adanya Merch. Dua kali saya menonton band ini "berlaga" memang Gugun yang paling banyak membuat "Wow" terucap dan Jono yang membuat "haha" terucap. Dan memang Bowie yang terkonsen pada main. Drummer ini juga mempunyai Side Project Tohpati Bertiga.

"She Don't Need Romancing" Jadi lagu ke sembilan pada acara itu improve pun masih ada menambah durasi panjangnya lagu. Dan sing along pun terjadi. Bukan di lagu ini sayangnya, tapi pada lagu selanjutnya. Lagu Ballad yang bertempo perlahan, "When I see you" menjadi lagu kesepuluh dan membuat penonton bernyanyi bersama.

"Satu Lagu Lagi, kalian harus bernyanyi bersama" ucap gugun mengingat panitia sudah memberi tanda "Last Song" menggunakan sebuah karton yang kemudian diiringi kata "Woooooo" secara bersamaan. Dan lagu itu adalah "Love Your Live". Lagu tipikal kesukaan penonton karena bertempo lambat dan easy-listening. Menjelang akhir tetiba beat musik naik, bukan "Love Your Life" yang menjadi akhir. Tetapi "White Dog" yang mengakhiri dan membuat lagu menjadi dua belas. Terlihat muka khawatir di beberapa panitia mengingat waktu yang sudah over-time, namun malah terdapat improve yang cukup panjang pada lagu.

Dan tidak menyesal saya menonton ini karena gratis terimakasih.

PS. : Ada lagu set my soul on fire, tapi lupa diselpin diantara lagu apa

SetList
Tanda Masuk

Jono, Gugun and bowie behind them :p

Friday, April 19, 2013

POPO : Positive-Progress



Beberapa hari ini saya mem-follow beberapa akun twitter yang "bertipe" bahagia. Karena memang akun-akun tersebut kebanyakan memberikan kebahagiaan. Walaupun hanya dengan sebuah gambar atau twit yang lucu. Dan serius, hal itu terasa lebih "berkesan" karena dikemas dengan sederhana.

Sebut saja salah satu yang dapat dijadikan contoh adalah @thepopoh. Seorang street art Jakarta bernama asli Ryan Ryadi. Melalui karyanya dia sering banget mengkritisi pemerintah, mulai dari pembangunan flyover yang mengorbankan tanaman sampai dengan tentang para rakyat kecil. Dan seperti yang saya katakan tadi, kesederhanaan dari karakter andalannya yang hanya manusia bulat warna hitam putih yang menjadi wakil terasa sangat berkesan. Apalagi ketika sudah menyuarakan suara rakyat kecil. Seketika bukan rasa kasihan yang timbul, tapi rasa peduli dan senang dengan kesederhanaan mereka bahagia.


Tapi selain karya-karya di tembok dan di tempat umum yang paling fenomenal adalah yang di twitter. Bukan lagi menggunakan karakter si popo. Tapi menggunakan karakter yang ada di dunia nyata. Karakter yang sering digunakan adalah Mat kosim, Ati-Ampela boys, abang mac beudh, farhat abbas dan rhoma irama. Dan sering juga menggunakan karakter-karakter lain. Karakter ini juga sebenarnya adalah sebuah foto yang kemudian diedit.

Mat kosim itu wujudnya seorang anak kecil cuma pake sempak dan berwajah tengil. Mungkin karena fotonya yang kayak berpose mau nodong, jadi ini foto kayak gampang banget diedit. Kemudian Ati-ampela boys sendiri adalah 2 orang anak kecil item entah indonesia tapi mereka seperti bertampang afrika, eh tapi satunya sedikit putih sih. Dan tentu saja dengan wajah yang absurd.



Ini penampakan si ati ampela boys.

Nah kemudian ada juga si abang macbeudh. Saya tidak tahu asal usulnya dari mana. Tapi orang ini sih mukanya kayak andika kangen band sendang memakai kaos "macbeth" yang kemudian diplesetkan menjadi "mac beudh". Si mac beudh ini sih biasanya cuma jadi "yang tiba-tiba nongol" aja.

Kemudian ada bang farhat sama rhoma irama. Kalo mereka sih emang pada di jadiin target guyonan si kosim sama ati ampela boys.


Langsung saja beberapa hiburannya.











yang ini versi harlem shake


Dan banyak lagi yang silahkan cari sendiri. Gak perlu kepo juga akun si popo. Googling aja mat kosim udah banyak banget resultnya :D













Sunday, April 14, 2013

Bahagia-Bahagia Kecil

"kebahagiaan tidak datang hanya dari satu sumber, satu kesedihan jangan sampai membuatmu mendustakan nikmatNya yang lain :)"

Quote itu tadi merupakan yang sekitar tadi pagi saya twitkan kepada seseorang. Seorang gadis SMA kelas 3 cakep, pinter nyanyi pinter main gitar tapi sayang labil. Ya pertama saya memang memaklumi dia memang seorang anak SMA, labil emang bagian dari hidupnya. Tapi entah kenapa tiba-tiba saya merasa ilfil aja, mungkin karena ketika bahagia twitnya bermutu sekali dan sangat tiba-tiba menjadi sampah sekali ketika sedang dalam kondisi dibawah.

Dan tiba-tiba saja saya kepikiran untuk mention kemudian ngetwit seperti itu. Tak ada respon emang, dan saya emang tidak kepikiran lebih lanjut. Bodo banget, yang penting dia baca kalo mau direnungin ya silahkan kalo enggak ya udah. Dan baru beberapa menit di malam ini kepikiran sebenarnya itu bisa ga sih misal diterapin ke diri sendiri. Karena kadang dibawah apakah memang tidak ada lagi sesuatu yang bisa bikin seneng, atau hanya kita saja yang malas mencari?

Kalimat tersebut sebenernya kepikiran dari "Nikmat manakah yang engkau dustakan". Sebuah kalimat yang ada dalam suatu kitab suci. Sebuah kalimat yang pada intinya adalah Tuhan telah memberikan banyak sekali kenikmatan. Dan dari segala kenikmatan itu berapa banyak yang diakui.

Memang kodrat manusia kalau lebih menyukai sesuatu yang bersifat besar daripada yang kecil. Sehingga pada akhirnya kita hanya tertuju pada yang bersifat material dan tidak berpikir bahwa sebenarnya yang tidak material pun bisa menjadi kunci atas suatu kondisi.

Misalnya saja dalam kondisi kita sedih dan sedang berantem sama pacar. Rata-rata yang dipikirkan adalah bisa baikan dengan pacar yang membuat bisa bahagia. Sehingga tidak terpikirkan di sekitar kita bahwa sebenarnya ada suatu kebahagiaan yang pada saat kondisi normal akan menjadi bahagia sekali, tapi karena kondisi di bawah dan pikiran hanya terpaku pada satu. Kadang kita lupan akan hal tersebut.

Hal ini dapat kita korelasikan pada fenomena hestek #BahagiaItuSederhana. Sebuah hestek yang mengajak kita untuk menghargai suatu kebahagiaan walaupun sekecil apapun. Sederhana sekali memang, dan ketika search hestek tersebut akan kita temukan banyak kebahagiaan yang dialami orang lain yang sebenarnya itu merupakan hal yang simple sekali.Yang kadang jadi berpikir mereka yang seperti itu saja bisa bahagia. kenapa saya yang seperti ini tidak?

Dan pada akhirnya yang mungkin saya dan anda sekalian dapat ambil adalah syukurilah sekecil apapun suatu kebahagiaan. Karena ketika anda terjatuh bisa saja yang kecil itu menjadi dasar dari kebahagiaan terbesar. Memang kebahagiaan dari sesuatu yang "wah" itu memang mempunyai efek yang besar, tapi perlu diketahu bahwa yang "wah" tersebut tidak mudah datangnya dan biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkannya. Dan apakah kita harus menyampingkan kebahagiaan kecil di sekitar itu atau kita menghargai kebahagiaan kecil itu sembari menunggu mendapatkan yang "wah" tersebut? :)

Monday, April 8, 2013

Melb1 Never DYE!

Books for Children, Sebuah acara berasaskan amal yang diadakan oleh Antropologi UGM. Tapi bukan untuk membicarakan acaranya walaupun saya sendiri merasa acaranya memang bagus walaupun hanya sederhana. Sekedar memberikan kredit dan ungkapan terimakasih.

Dan memang bukan tentang acara amal tersebut. Tapi tentang menonton pertunjukan band Idola Untuk pertama kalinya. yang sekian lama saya hanya bisa melihat melalui yousube ataupun setriming live melalui radio online ketika mereka mengadakan pertunjukan. Akhirnya tepatnya di Minggu tanggal 31/03/13 berhasil untuk pertama kalinya menyaksikan secara live panampilan band idola saya.

Melancholic B1tch, band asal Yogyakarta yang mulai meracuni saya ketika saya berada di bangku SMA. Joni Susi menjadi salah satu cerita yang lebih baik dari twilight di masa remaja saya. Dan mungkin karena saya tahu di waktu yang telat sehingga ketika saya mulai berharap menonton tiba-tiba terdengar kabar bahwa salah satu personilnya akan ke amerika dalam waktu yang tidak sebentar. Sehingga band ini menjadi band langka dengan kesempatan tampil sekitar 1 : 365 hari.

Berharap bahwa shownya akan seperti ketika keracunan ingatan di tahun 2009 ternyata penampilan kali ini sangatlah singkat. 7 lagu dibawakan baik dari album anamnesis yang akan dibuat versi re-anamnesisnya ataupun dari album balada Joni dan Susi

Bergumam dan bernyayi itulah yang dilakukakan bersama. Lagu pertama "On geneology of Melancholia" dari album Anamnesis. Tanpa basa-basi langsung diangkat kedalam lagu berat berbahasa Inggris yang membuat saya hanya bisa menyanyi di beberapa part utama dan bergumam di sebagian besar lagu.

Lagu kedua adalah 7 hari menuju semesta dari Album Balada Joni dan Susi. Entahlah tiba-tiba saya hanya ingin menghayati lagu ini dan tidak bernyanyi keras-keras. Kalau boleh saya katakan lagu di album Balada joni dan Susi memang lebih nyaman untuk digumamkan daripada dinyanyikan keras-keras. 

Lagu selanjutnya adalah lagu yang sempat "Hit" dari album anamnesis, Tentang cinta yang kemudian dilanjut lagu yang membuat saya teracuni "Mars Penyembah Berhala". Sebelum memasuki lagu tentang cinta entahlah ugo si vokalispun menyatakan bahwa lagu ini adalah lagu yang paling sulit dibawakan. Entah karena apa mungkin hanya dia dan beberapa orang yang dapat menafsirkan. 

Dan pada lagu "Mars Penyembah Berhala" tak dapat dihindari lagi, sing along di seluruh lagu. Tak dapat dihindari memang dimana pada masa keluarnya lagu ini memang banyak diputar di radio-radio sekitaran 2009.

Tiga lagu terakhir adalah "Requiem", lagu yang dalam memang. "The street" dan "Menara". Mungkin banyak yang menyayangkan kenapa Dystopia ataupun sepasang kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa yang pernah dicover oleh frau tidak dibawakan. Tapi tetaplah malam itu saya masih bersyukur bisa melihat secara langsung.

"Namaku Joni, namamu Susi. Namamu Joni, namaku Susi."

Suatu kalimat bahwa kamupun dapat menjadi Joni ataupun Susi dan bukti bahwa 4ever love never DYE. 


















Video credit to : @KANALTIGAPULUH