Monday, September 30, 2013

Mumpung masih sempet

Diantara mahasiswa dan pengangguran.

Ya mungkin itu nasibku sekarang. Kluntang kluntung di perantauan ditengah ketidak jelasan kapan yudisium dan kapan dipanggil kerja.
Kosan ga ada, uang pas-pasan numpang di kosan temen.

Dan alhasil sih, nasib kosan jadi kayak barak. Barang-barang kasih aja samping. Manusia-manusia taruh aja ruang tengh. Malah sampai yang sampai depan.

Tapi enaknya sih. Disini banyak barengan temen-temen. Bisa kumpul-kumpul mumpung sempet. Ya tau ndirilah bentar lagi bakalan kepisah-pisah juga. Kapan lagi giyukan. Itung-itung juga biar ga terlalu mbake :B

Tuesday, September 24, 2013

Dear Mbaknya

Jatuh cinta sama sahabat sendiri? Nggak mustahil emang dan banyak yang udah ngalamin. Ya termasuk saya sendiri. Jatuh cinta pada teman sejak SMA. Sejak rambut masih njewuwuk, muka dekil dan masih dengan suatu mindset "ketika hari ini makan mie ayam, berarti besok aku nggak boleh jajan". Masa-masa tanpa beban, masa-masa dimana pikiranku masih "aku bakalan selamanya hidup di kota ini". ya walaupun akhirnya hidup tidak berjalan secara demikian. Karena Google maps pun tak tahu jalan hidup masing-masing.

Flashback ke masa SMA, kelas 2 mungkin ketika 2 minggu berada di kelas yang sama sebelum akhirnya dipisahkan karena harus berpindah kelas demi kemaslahatan umat. Dan kembali di wadahkan dalam satu kelas pada kelas 3. Ya mungkin pada masa SMA itu aku mulai mengenal dan mulai jadi tahu beberapa kebiasaannya tentang itu itu dan beberapa itu. Beberapa tentang hobi dan sedikit tentang mbaknya.

Waktu aku masih SMA, mungkin termasuk males ketika masalah pribadi sendiri sampai dibawa ke ranah umum. Ya mungkin karena itu juga ketika SMA aku masih pada prinsip untuk tidak berhubungan lebih dari teman dengan satu angkatan. Ya faktor utamanya sih males aja kalo nanti sampe nyebar kemana-mana dan kalau sampai bikin dikelas pada salah tingkah kan jadi ga enak. Oleh karena itu untuk hubungan lebih dari teman saya lampiaskan ke adik kelas. Hal itu dengan pertimbangan adek kelas lebih nurut dan gampang diakalin :)). Dan untuk dirinya, pada masa itu cukup untuk mengenal dan akrab saja. Not really a risk-taker at that time.

Terakhir ketemu mbaknya sebelum menjadi transmigran mungkin ketika Prom night kalau ga salah. Dengan polahnya yang petakilan berpakaian kebaya, berambut sanggul dan bermake-up lengkap dengan lipstik kemudian menari pogo dengan irama rege-ska memainkan “lagu santai” dari Steven & Coconut treezz. Mungkin ada touring juga, tapi tak ingat apakah ikut apa tidak. Yang jelas waktu Prom Night adalah terakhir yang paling diingat.

Setelah lulus SMA semuanya nyebar kemana-mana. Teman ada yang kuliah di Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Jogja dan daerah lain di Indonesia. aku sendirinya terbuang ke Jakarta setelah terbuang dari Jogja dan hampir kuliah di Purwokerto. Dia sendiri kuliah di Jogja. Dan semuanya hidup dengan kehidupan sehari-hari. Semester awal tak banyak komunikasi, mungkin Ym-an melalui akun adeknya yang dihak milik. Dan sesekali bertemu ketika ada acara angkatan dan cuma say "Hi". 

Beranjak ke tingkat 2. Hampir sama sebenernya. Tak ada peningkatan yang signifikan. Tingkat 2 mungkin banyak-banyaknya saya curhat masalah si "ah dia". Yang dulu sih niat banget pengen sama dia dan akhirnya pupus juga karena kelamaan dan muter-muter. Terlalu visionaris mungkin kala itu, mikir 5 menit kedepan aja masih bingung tapi pikirannya udah ke 5 tahun ke depan.

Tingkat 3 mungkin akhirnya bertemu lagi, ya setelah sekian lama tidak bertemu. ngopilah, nontonlah atau apalah. Komunikasi juga udah terjalin lagi. Dan sejak saat itu pula baru sadar ternyata udah banyak banget berubah. Yang dulu kayak gitu sekarang kayak gini. Ya kalo dibandingin SMA sih emang beda jauh daripada sekarang. Walaupun kebiasaan yang itu juga masih tetep :)).

Waktu itu sangat berterimakasih pula sama BBMnya blackberry. Gara-gara media itu mungkin jadi sering banget chat, sampai kadang hafal kalo udah tengah malam BBM pending berarti udah tidur. Dan kalo paketan habis sampe 3 hari berarti ga ada duit. Pengisi hari emang, sampai-sampai kalo bbm mati sampe ditanyain sama yang punya via sms. Ya sepi sih, ga ada yang bbm masalahnya :p.

Dan akhirnya BB mati dan diputuskan untuk dijual gara-gara kehujanan pas balik PKL dari bandung. Pernah coba SMS, ya mungkin emang ga sepraktis BBM sih jadi maklum kadang kalau ga sesuai harapan. Pernah pula coba pake whatsapp ya walaupun hasilnya sama. Trus pikiran "mungkin dia terlalu lelah" muncul. Annoying banget kali ya tiap hari SMS. Soalnya pernah dikatain kayak gitu juga dulu. hahaha

Ya itu juga dimana tiap balik pengen banget main kemana gitu, ngobrol atau nonton. Santai aja gitu kalo ngobrol, ga ada jaim segala. Luweh banget mau bahas apaan. Dari yang iya-iya sampai yang enggak-enggak. Walaupun kadang penafsiran antara iyanya aku dan iyanya dia adalah beda, tapi whateverlah. Asal masih asik sih oke-oke aja. 

Kencan berdua? belum kesampaian sampai sekarang. Mbaknya takut banget sih kalo dianggap pacaran :(. Kalo jalan biasanya bergerombol banyakan. Kadang kalo gerombol banyakan gitu bingung juga mau ngajakin ngobrol siapa. Mau ngajakin yang itu, ntar yang itu didiemin. Mau ngomong gini kadang ga enak juga. Tapi entahlah, asal lihat mbaknya udah seneng. Aih :)).

Kadang suka prengas-prenges juga kalo lihat polahnya yang mencoba feminim tapi pethakilannya masih ada, udah bawaan lahir kali ya. Tapi yang paling bikin menarik sih "luweh"nya itu. Emang sih kadang jengkelin tapi kalau lihat orang kayak gitu sih bawaannya ya seneng aja. Kadang sepemikiran juga soalnya kalo dalam hal "luweh-meluwehkan".

Berdasar dari sikap luwehnya dan mungkin sudah menyandang mahasiswa akhir, kadang pikiran itu kembali dan lebih sedikit berani mungkin. Pikiran untuk berpacaran secara "luweh tapi serius" yang mbuh gimana itu maksudnya muncul. Mungkin maksudnya goin with the flow tapi tetap ada komitmen, kita masih punya dunia masing-masing tapi tetap memperhatikan satu sama lain. Semacam itu mungkin. Ya mungkin efek dari tinggal di pinggiran ibu kota seluweh apapun saya kadang kepikiran tentang besok kudu gimana-gimana tapi masih tetep pengen mikir selo. Dan status saya sebagai bakal calon tulang punggung keluarga yang kadamg nuntut untuk mikir agak kejauhan. Walaupun rencana nikah masih beberapa tahun ke depan.

Wacana "pacaran yuk" udah ada pula sejak lama. Ya tapi namanya juga cuma wacana. Semuanya hilang dalam satu ambegan. Kadang tak tega pula kalau nanti tidak sesuai harapan. Dan kembali kalau mau ketemu ya pikiran wacana masih tetep ada. Dan akhirnya sih pada tanggal 22/09/13 ucapan "pacaran yuk." keluar

"EHHH... HAHAHAHA... SERIUSSS?? HAHAHA"

Ya reaksi seperti itu yang keluar, ketawa prengas-prenges. Aku sih ikutan juga prenges-prenges. Gak nyangka juga bakalan ngucapin kayak gitu. Setelah sekian lama ngampet akhirnya keluar juga. Emang sih beneran keluar, tapi ya jawabannya tak sesuai harapan. Tapi ya tetep aja masih prengas-prenges. Lucu aja lihat polahnya yang bikin pengen pukul-pukul manja dan gara-gara ga nyangka juga bakalan keluar.

Kalau wajah cantik emang wajah mbaknya masih banyak yang ngalahin, tapi kalo dari polahnya yang kadang bikin mesem-mesem dewe gitu yang bikin seneng. Lucu aja sih, dan yang kayak gitu emang ga banyak soalnya. 

Emang sih dari kalimatnya secara tidak langsung akunya ditolak. Tapi ya pengennya sih masih tetep kayak biasa aja. Jangan sampai sih terus aneh-aneh gitu polahnya kalo ketemu. Apalagi kalo kencan berdua (walaupun ga tau bakalan kapan). Biar tetep sahabatan gitu. Buat cerita anak cucu.Ya kalau bisa sih anak cucunya kita berdua, bukan masing-masing :p

Berhubung takut nanti ga ada waktu buat ketemu dan ngobrol berdua karena keburu balik Jakarta. Ya lewat tulisan ini sih seenggaknya yang nggrunjel di ati bisa agak loss. Kalau udah jadi status pengangguran sih nanti dilengkapin yang belum lengkap.

P.S :
- Ada bagian yang dilewatin, tak usah dibahas. Panjang. Udah setengah dua malem.

- Mbaknya belum ngomong "nggak" secara langsung lho.. Saya masih duduk di teras sambil ngopi kok. kalau mau dateng ya monggo, langsungan juga tak apa-apa :D

Thursday, August 29, 2013

There ain't no such thing as a free

"There ain't no such thing as a free lunch"

Sebagian mungkin sudah tidak asing dengan frasa ini. Frasa dari tahun 1930an di mana di Amerika negeri kang adiguna masih banyak ditemui orang-orang susah. Frasa yang secara gampang dapat berarti "Tidak ada yang namanya "gratis". Frasa yang ditujukan untuk kaum Amerika pekerja untuk terus bekerja demi makan siang.
Gratis, pemberian barang tanpa perlu tanpa uang. Tanpa perlu melakukan sesuatu dan tanpa adanya pengorbanan. Kita tinggal berharp kepada yang maha kuasa kemudian.. zzziinggg, yang kita ingini datang. 
Tetapi kenyataan yang terjadi bukanlah seperti itu, "gratis" hanya merupakan kalimat advertasi. Sepersaudaraan dengan sale, promo, diskon dan sebagainya. Kalimat yang buat sebagian besar manusia dapat mengacaukan logika sendiri. Mereka yang tadinya tidak berniat, tetapi dengan adanya kalimat dari trah gratis semuanya bisa berubah.
Pada kenyataannya kita tidak bisa mendapatkan sesuatu tanpa pengorbanan, yang bisa kita lakukan adalah mendapatkan sesuatu dengan pengorbanan seminimal mungkin. Dan ketika pengorbanan sudah di bawah dari batas suatu pengorbanan merupakan pengorbanan yang material, maka manusia akan mudah untuk mengabaikannya. Seperti halnya ketika mendapat kembalian Rp 100, tak sedikit yang melempar ke meja kemudian tak tahu lagi ada di mana ketika kita membutuhkannya. Dan manusia kelas menengah ke bawah cenderung lebih memilih mengorbankan tenaga daripada mengorbankan uang.
Hal itu yang kemudian dimanfaatkan dengan menggunakan ucapan "gratis". Ketika mendengar "gratis" orang berpikir kita tidak perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkannya, pada saat itu logika manusia sudah kacau, pikiran hanya terdapat pada barang tersebut adalah cuma-cuma. Sehingga mereka tidak memperhatikan bahwa dalam suatu "gratis" ada yang dinamakan dengan "terms & Condition" (TC).
TC adalah suatu syarat agar kita bisa mendapatkan barang yang disebutkan dalam iklan secara gratis tersebut. Isi dari TC sendiri berbeda-beda, mulai dari kontes menari, like facebook, melakukan sesuatu, atau macam sebarkan ke 25 temanmu dan jangan sampai terputus. Tidak ada uang yang keluar, tapi pasti ada tenaga atau minimal waktu yang keluar. Melihat tipe pengorbanan yang tak dapat ditukar dengan uang secara instant, kadang manusia lebih memilih untuk mengabaikannya.
Ketika mendapat barang tanpa adanya kontribusi uang di dalamnya manusia akan merasa hal itu merupakan hal gratis, padahal dari sisi yang melakukan penawaran mereka telah mengalami keuntungan yang sangat banyak. Mulai dari promosi gratis sampai pembelian produk untuk barang gratis dengan TC macam beli 1 gratis 2. Dan kita secara sukarela membantu mereka untuk lebih mendapat keuntungan dengan rasa ikhlas dan tanpa rasa curiga.
Kita tidak akan sadar selama masih ada kata gratis, sale ataupun diskon. Kita tidak akan sadar ketika tak ada uang yang keluar. Kita tidak akan sadar sampai sesuatu yang sangat penting mulai terusik dan mengatakan "ternyata hal ini tidak gratis". 
And hey, There ain't no such thing as a free lunch.

Monday, April 29, 2013

Gugun Blues Shelter | Accounting at Architecture

"Terimakasih Sekolah Tinggi Architecture Negeri"

Sepatah kata dari Jono selain kata "yeah" yang sering diucapkan pada pertunjukkan malam ini (Sabtu, 27/04/13). Pertunjukan kali ini dalam rangka Accounting Carnival yang dengan Guest Star utama Gugun Blues Shelter. Architect dan Accounting? well, itu tadi entah Jono sang basis yang tidak tahu ataukah emang sengaja memelesetkannya saya juga tidak tahu. Yang jelas pertunjukkan berjalan lancar dengan sedikit sing along dan gumaman.

Gugun Blues Shelter, Trio Jakarta, Blues, Label amerika. Dapat saya katakan sukses dalam membuat penonton yang kali ini tidak hanya dari kaum dalam tapi juga dari kaum luar meloncat-loncat dan manggut-manggut dalam semangat dan ketidak tahuan. Saya katakan ketidaktahuan karena saya yakin diantara banyak penonton hanya sedikit yang benar-benar mengerti dan mengetahui secara dalam band ini.

Dua belas lagu malam ini akhirnya dibawakan setelah gossip beredar bahwa 16 lagu akan dibawakan. Dan tak mungkin memang dengan batasan waktu hanya sampai pukul 22.00 dan dimulai dari 21.00 harus membawakan 16 lagu dimana kebiasaan musisi blues adalah banyak memberikan improve pada lagunya yang pada acara ini memang terbukti kebenarannya.

Naik keatas panggung langsung hajar dua Shuffira dan Woman. Dan dengan jari yang entah habis terolesi minyak pelumas castrol atau apa jari gugun pun menari dengan cepat membuat lengkingan dan jeritan suara gitar khas blues. Jono yang saat itu berdandan ala banci taman lawang pun mulai memain dengan muka yang saya rasa nggak serius namun serius.

Sedikit ucapan sebelum "Give Your Love" dan "On The Run" dimana ucapan "Sekolah Tinggi Architecture Negeri"pun terucap yang tak dapat disangkal lagi ketawa seluruh umat disitu bermunculan satu per satu.

"Funk No 1", "Trampled Rose", "On the Road again" dan "Whiskey Woman" merupakan urutan lagu selanjutnya. Sedikit ucapan terimakasih dan pemberitahuan ada Stand yang menjual Merch menjadi penyela di transisi lagu. Dan bukan ucapan yang berbicara banyak malam ini. Skill gitar dan Improvisasi yang berkata banyak. Improvisasi yang saya ingat sekita lagu "On The Road" dan "Whiskey Woman"

"Gratis? Ini 2013 bro, kalau nggak jualan dapet duit darimana?" Jokes Jono menanggapi lontaran kata-kata gratis setelah pemberitahuan adanya Merch. Dua kali saya menonton band ini "berlaga" memang Gugun yang paling banyak membuat "Wow" terucap dan Jono yang membuat "haha" terucap. Dan memang Bowie yang terkonsen pada main. Drummer ini juga mempunyai Side Project Tohpati Bertiga.

"She Don't Need Romancing" Jadi lagu ke sembilan pada acara itu improve pun masih ada menambah durasi panjangnya lagu. Dan sing along pun terjadi. Bukan di lagu ini sayangnya, tapi pada lagu selanjutnya. Lagu Ballad yang bertempo perlahan, "When I see you" menjadi lagu kesepuluh dan membuat penonton bernyanyi bersama.

"Satu Lagu Lagi, kalian harus bernyanyi bersama" ucap gugun mengingat panitia sudah memberi tanda "Last Song" menggunakan sebuah karton yang kemudian diiringi kata "Woooooo" secara bersamaan. Dan lagu itu adalah "Love Your Live". Lagu tipikal kesukaan penonton karena bertempo lambat dan easy-listening. Menjelang akhir tetiba beat musik naik, bukan "Love Your Life" yang menjadi akhir. Tetapi "White Dog" yang mengakhiri dan membuat lagu menjadi dua belas. Terlihat muka khawatir di beberapa panitia mengingat waktu yang sudah over-time, namun malah terdapat improve yang cukup panjang pada lagu.

Dan tidak menyesal saya menonton ini karena gratis terimakasih.

PS. : Ada lagu set my soul on fire, tapi lupa diselpin diantara lagu apa

SetList
Tanda Masuk

Jono, Gugun and bowie behind them :p

Friday, April 19, 2013

POPO : Positive-Progress



Beberapa hari ini saya mem-follow beberapa akun twitter yang "bertipe" bahagia. Karena memang akun-akun tersebut kebanyakan memberikan kebahagiaan. Walaupun hanya dengan sebuah gambar atau twit yang lucu. Dan serius, hal itu terasa lebih "berkesan" karena dikemas dengan sederhana.

Sebut saja salah satu yang dapat dijadikan contoh adalah @thepopoh. Seorang street art Jakarta bernama asli Ryan Ryadi. Melalui karyanya dia sering banget mengkritisi pemerintah, mulai dari pembangunan flyover yang mengorbankan tanaman sampai dengan tentang para rakyat kecil. Dan seperti yang saya katakan tadi, kesederhanaan dari karakter andalannya yang hanya manusia bulat warna hitam putih yang menjadi wakil terasa sangat berkesan. Apalagi ketika sudah menyuarakan suara rakyat kecil. Seketika bukan rasa kasihan yang timbul, tapi rasa peduli dan senang dengan kesederhanaan mereka bahagia.


Tapi selain karya-karya di tembok dan di tempat umum yang paling fenomenal adalah yang di twitter. Bukan lagi menggunakan karakter si popo. Tapi menggunakan karakter yang ada di dunia nyata. Karakter yang sering digunakan adalah Mat kosim, Ati-Ampela boys, abang mac beudh, farhat abbas dan rhoma irama. Dan sering juga menggunakan karakter-karakter lain. Karakter ini juga sebenarnya adalah sebuah foto yang kemudian diedit.

Mat kosim itu wujudnya seorang anak kecil cuma pake sempak dan berwajah tengil. Mungkin karena fotonya yang kayak berpose mau nodong, jadi ini foto kayak gampang banget diedit. Kemudian Ati-ampela boys sendiri adalah 2 orang anak kecil item entah indonesia tapi mereka seperti bertampang afrika, eh tapi satunya sedikit putih sih. Dan tentu saja dengan wajah yang absurd.



Ini penampakan si ati ampela boys.

Nah kemudian ada juga si abang macbeudh. Saya tidak tahu asal usulnya dari mana. Tapi orang ini sih mukanya kayak andika kangen band sendang memakai kaos "macbeth" yang kemudian diplesetkan menjadi "mac beudh". Si mac beudh ini sih biasanya cuma jadi "yang tiba-tiba nongol" aja.

Kemudian ada bang farhat sama rhoma irama. Kalo mereka sih emang pada di jadiin target guyonan si kosim sama ati ampela boys.


Langsung saja beberapa hiburannya.











yang ini versi harlem shake


Dan banyak lagi yang silahkan cari sendiri. Gak perlu kepo juga akun si popo. Googling aja mat kosim udah banyak banget resultnya :D













Sunday, April 14, 2013

Bahagia-Bahagia Kecil

"kebahagiaan tidak datang hanya dari satu sumber, satu kesedihan jangan sampai membuatmu mendustakan nikmatNya yang lain :)"

Quote itu tadi merupakan yang sekitar tadi pagi saya twitkan kepada seseorang. Seorang gadis SMA kelas 3 cakep, pinter nyanyi pinter main gitar tapi sayang labil. Ya pertama saya memang memaklumi dia memang seorang anak SMA, labil emang bagian dari hidupnya. Tapi entah kenapa tiba-tiba saya merasa ilfil aja, mungkin karena ketika bahagia twitnya bermutu sekali dan sangat tiba-tiba menjadi sampah sekali ketika sedang dalam kondisi dibawah.

Dan tiba-tiba saja saya kepikiran untuk mention kemudian ngetwit seperti itu. Tak ada respon emang, dan saya emang tidak kepikiran lebih lanjut. Bodo banget, yang penting dia baca kalo mau direnungin ya silahkan kalo enggak ya udah. Dan baru beberapa menit di malam ini kepikiran sebenarnya itu bisa ga sih misal diterapin ke diri sendiri. Karena kadang dibawah apakah memang tidak ada lagi sesuatu yang bisa bikin seneng, atau hanya kita saja yang malas mencari?

Kalimat tersebut sebenernya kepikiran dari "Nikmat manakah yang engkau dustakan". Sebuah kalimat yang ada dalam suatu kitab suci. Sebuah kalimat yang pada intinya adalah Tuhan telah memberikan banyak sekali kenikmatan. Dan dari segala kenikmatan itu berapa banyak yang diakui.

Memang kodrat manusia kalau lebih menyukai sesuatu yang bersifat besar daripada yang kecil. Sehingga pada akhirnya kita hanya tertuju pada yang bersifat material dan tidak berpikir bahwa sebenarnya yang tidak material pun bisa menjadi kunci atas suatu kondisi.

Misalnya saja dalam kondisi kita sedih dan sedang berantem sama pacar. Rata-rata yang dipikirkan adalah bisa baikan dengan pacar yang membuat bisa bahagia. Sehingga tidak terpikirkan di sekitar kita bahwa sebenarnya ada suatu kebahagiaan yang pada saat kondisi normal akan menjadi bahagia sekali, tapi karena kondisi di bawah dan pikiran hanya terpaku pada satu. Kadang kita lupan akan hal tersebut.

Hal ini dapat kita korelasikan pada fenomena hestek #BahagiaItuSederhana. Sebuah hestek yang mengajak kita untuk menghargai suatu kebahagiaan walaupun sekecil apapun. Sederhana sekali memang, dan ketika search hestek tersebut akan kita temukan banyak kebahagiaan yang dialami orang lain yang sebenarnya itu merupakan hal yang simple sekali.Yang kadang jadi berpikir mereka yang seperti itu saja bisa bahagia. kenapa saya yang seperti ini tidak?

Dan pada akhirnya yang mungkin saya dan anda sekalian dapat ambil adalah syukurilah sekecil apapun suatu kebahagiaan. Karena ketika anda terjatuh bisa saja yang kecil itu menjadi dasar dari kebahagiaan terbesar. Memang kebahagiaan dari sesuatu yang "wah" itu memang mempunyai efek yang besar, tapi perlu diketahu bahwa yang "wah" tersebut tidak mudah datangnya dan biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkannya. Dan apakah kita harus menyampingkan kebahagiaan kecil di sekitar itu atau kita menghargai kebahagiaan kecil itu sembari menunggu mendapatkan yang "wah" tersebut? :)

Monday, April 8, 2013

Melb1 Never DYE!

Books for Children, Sebuah acara berasaskan amal yang diadakan oleh Antropologi UGM. Tapi bukan untuk membicarakan acaranya walaupun saya sendiri merasa acaranya memang bagus walaupun hanya sederhana. Sekedar memberikan kredit dan ungkapan terimakasih.

Dan memang bukan tentang acara amal tersebut. Tapi tentang menonton pertunjukan band Idola Untuk pertama kalinya. yang sekian lama saya hanya bisa melihat melalui yousube ataupun setriming live melalui radio online ketika mereka mengadakan pertunjukan. Akhirnya tepatnya di Minggu tanggal 31/03/13 berhasil untuk pertama kalinya menyaksikan secara live panampilan band idola saya.

Melancholic B1tch, band asal Yogyakarta yang mulai meracuni saya ketika saya berada di bangku SMA. Joni Susi menjadi salah satu cerita yang lebih baik dari twilight di masa remaja saya. Dan mungkin karena saya tahu di waktu yang telat sehingga ketika saya mulai berharap menonton tiba-tiba terdengar kabar bahwa salah satu personilnya akan ke amerika dalam waktu yang tidak sebentar. Sehingga band ini menjadi band langka dengan kesempatan tampil sekitar 1 : 365 hari.

Berharap bahwa shownya akan seperti ketika keracunan ingatan di tahun 2009 ternyata penampilan kali ini sangatlah singkat. 7 lagu dibawakan baik dari album anamnesis yang akan dibuat versi re-anamnesisnya ataupun dari album balada Joni dan Susi

Bergumam dan bernyayi itulah yang dilakukakan bersama. Lagu pertama "On geneology of Melancholia" dari album Anamnesis. Tanpa basa-basi langsung diangkat kedalam lagu berat berbahasa Inggris yang membuat saya hanya bisa menyanyi di beberapa part utama dan bergumam di sebagian besar lagu.

Lagu kedua adalah 7 hari menuju semesta dari Album Balada Joni dan Susi. Entahlah tiba-tiba saya hanya ingin menghayati lagu ini dan tidak bernyanyi keras-keras. Kalau boleh saya katakan lagu di album Balada joni dan Susi memang lebih nyaman untuk digumamkan daripada dinyanyikan keras-keras. 

Lagu selanjutnya adalah lagu yang sempat "Hit" dari album anamnesis, Tentang cinta yang kemudian dilanjut lagu yang membuat saya teracuni "Mars Penyembah Berhala". Sebelum memasuki lagu tentang cinta entahlah ugo si vokalispun menyatakan bahwa lagu ini adalah lagu yang paling sulit dibawakan. Entah karena apa mungkin hanya dia dan beberapa orang yang dapat menafsirkan. 

Dan pada lagu "Mars Penyembah Berhala" tak dapat dihindari lagi, sing along di seluruh lagu. Tak dapat dihindari memang dimana pada masa keluarnya lagu ini memang banyak diputar di radio-radio sekitaran 2009.

Tiga lagu terakhir adalah "Requiem", lagu yang dalam memang. "The street" dan "Menara". Mungkin banyak yang menyayangkan kenapa Dystopia ataupun sepasang kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa yang pernah dicover oleh frau tidak dibawakan. Tapi tetaplah malam itu saya masih bersyukur bisa melihat secara langsung.

"Namaku Joni, namamu Susi. Namamu Joni, namaku Susi."

Suatu kalimat bahwa kamupun dapat menjadi Joni ataupun Susi dan bukti bahwa 4ever love never DYE. 


















Video credit to : @KANALTIGAPULUH

Sunday, March 24, 2013

Earth Hour? Please.

23 Maret 2013,
Earth Hour massal dilakukan serentak di banyak belahan dunia, terutama kota-kota di Indonesia. Earth Hour sendiri adalah gerakan mematikan lampu selama "60+" pada pukul 20.30 pada tanggal 23 Maret di seluruh dunia. Dan tinggal persepsi kita sendiri untuk menerjemahkan arti dari "60+" itu sendiri.
Apakah saya mendukung earth hour? Tidak. Kenapa?

Pertama, Earth Hour disini hanyalah event tahunan dimana kita diharuskan untuk mematikan lampu dengan tujuan untuk mengurangi kadar CO2 yang ada di bumi. Terus apakah hanya dengan kegiatan setahun sekali dan cuma beberapa menit hal itu mempunyai dampak signifikan terhadap kandungan CO2 bumi?. Analogikan saja orang yang tak pernah berolahraga. Ketika kita melakukan olahraga selama satu jam apakah kita langsung mendapat badan sixpack? Tidak.

Kedua, Earth Hour sekarang ini sudah tidak murni event penyelamatan bumi. Setelah dilakukan beberapa kali di tiap tahunnya. orang-orang semakin mengenal adanya Earth Hour. Mereka sudah tahu apa itu dan bagaimana itu. Disini banyak yang memanfaatkannya untuk mencari untung, baik untung secara finansial atau nama yang tambah dikenal. Dalam rangkaian Earth Hour biasanya terdapat suatu sesi ceremony dimana sesi ini adalah semacam sesi hiburan. Dan untuk sesi semacam ini tentu saja tidak membutuhkan sedikit dana. Untuk acara yang diselenggarakan oleh organisasi non-profit hal ini akan dimanfaatkan untuk menanamkan "dana". Mulai dari pemberian sponsor sampai peminjaman tempat untuk ceremony. Dan tentu saja selain menambah cita rasa cinta lingkungan kepada sponsor pendapatan yang masuk setidaknya "lebih baik daripada kosong".

Ketiga, Saya kecewa saja sama acara yang untuk acara hemat energi kenapa malah pakai ribet-ribet ceremony yang kalau dihitung dibanding jumlah listrik yang mati pas earth hour itu nihil atau bisa saja lebih besar. Ini acara apa? hemat energi dengan mematikan listrik kan? terus kenapa anda malah boros-borosin listrik pake acara band-bandan segala?

Keempat, ajang earth hour sendiri saat ini merupakan ajang eksistensi. Mereka yang rela ribet-ribet jadi panitia pasti ada juga yang lupa matiin AC apa lampu dikamar. Dari banyak panitia pasti banyak yang ikutan karena diajak terus ngerasa asik tanpa tau arti sebenernya. Dan setelah tahu di dalamnya mereka jadi dikenal, tahu banyak orang penting dan akhirnya ikut bersemangat dalam acara. Memang tidak ada yang salah dengan tujuan seperti itu. Tapi kalo niatnya jadi seperti itu saya jadi tidak respect.

Dan terakhir, kelima. Earth Hour sendiri menurut saya bukanlah event tahunan. Tapi suatu hidup hemat energi dimana tidak harus jam itu kita mematikan lampu. Tapi dimana kita bisa melakukan hal-hal yang bersifat hemat energi di setiap waktu. Tidak harus mematikan lampu, tapi mematikan yang tidak digunakan. Dan saya memilih tidak ikut karena saya bisa melakukan earth Hour di lain hari dan pada waktu itu adalah jam-jam produktif. Dimana jam 20.30 adalah jam orang belum tidur dan masih bisa bercengkrama dengan orang-orang.

Earth Hour sendiri pada awalnya adalah konsep yang bagus. Tapi seiring berjalannya waktu perkembangan Earth Hour sendiri jadi salah. Earth Hour sendiri tidak dikembangkan sebgai pola hidup, tapi ajang tahunan yang digunakan untuk menunjukkan keeksistensian daerah sendiri dibanding dengan daerah lain atau negara dengan negara lain. Padahal melihat banyaknya Earth Hour dikenal masyarakat saat ini, mereka dapat dengan mudah menanamkan pola hidup hemat energi. Sehingga misi penyelamatan bumi tidak hanya sekedar wacana tiap tahun.

Mereka yang banyak beredar di media sosial terutama anak muda usia pelajar adalah sasaran yang Ideal. Dimana pada usia itu adalah usia "ikut-ikutan". Mereka mengikuti apa saja yang terlihat keren. Disini seharusnya para panitia dapat memanfaatkan pandangan dari anak muda yang sudah menilai bahwa Earth Hour itu adalah sesuatu yang keren dengan sosialisasi agar pola hidup hemat dapat tertanam. Orang tua yang biasanya malas untuk berhemat dengan melihat anaknya yang berhemat energi mereka akan terlihat lebih memaklumi dan berusaha untuk mendukung anaknya.

Dan bayangkan saja jika event ini dihapuskan di setiap tahunnya tetapi pola Earth Hour dapat ditanamkan  pada Masyarakat. Manakah yang lebih banyak 1x1x60 atau 3x365x60? 

Wednesday, March 20, 2013

Hei, Corel Draw. Salam Kenal!

Sebenarnya kalo ditanya kenal corel draw sejak kapan? Jawabannya adalah sejak kelas 4 SD ketika windows masih 95 dan paling hebat adalah 98. Tapi ketika ditanya sejak kapan bisa membuat gambar dengan Corel Draw? Jawabannya adalah sejak tanggal 18 Maret 2013. Sebelumnya corel draw hanya saya gunakan untuk membuat kartu nama untuk pengenal buku dan Tutup Besek ketika ada hajatan macam aqiqah.
Terinspirasi dari tidak bisanya menggambar secara bagus dan tegak saya mulai memikirkan bagaimana agar bisa menggambar tegak. Yang saya ingin gambar sebenarnya simpel, hanya avatar mirip artwork bluryang gambar cartoon 4 personilnya.
Dan beberapa yang sudah dihasilkan

Day 1

Hari pertama saya hanya memutar otak untuk membuat gambar sesuai yang saya inginkan. Dan dengan "ngeblab" foto yang sudah ada beginilah hasilnya

Day 2

Hasil di hari pertama yang dihari pertama mentok untuk hitam putih dan di hari kedua akhirnya mudeng cara agar bisa diberi warna


KinalJKT48
Dihasilkan dihari kedua juga. Hari kedua memang hari nganggur dan selo.


JcVanJKT48



Self-Potrait SMA
Dan hasil ngeblap foto ijazah SMA di hari kedua dan menjelang tengah malam.

Sebenernya masih ada satu lagi, tapi saya rasa tak usah dipertontonkan. Tak baik saya rasa. Dan selanjutnya saya harp skill saya dapat meningkat dan bukan hanya bisany ngeblap saja.

Dan untuk foto asli model dedek 48, bisa di googling sendiri. 



Sunday, February 17, 2013

Football = Music?


Dalam profil saya tercantum kata "Penikmat" , "Musik" dan "Manchester United". Dengan adanya kata-kata tersebut tertulis dapat diartikan selain saya sebagai pecinta musik saya juga sebagai pecinta Manchester United, sebuah Football Club di Manchester, Musuh dari Manchester City, Liverpool dan Oasis serta teman dari The Stone Roses dan Usain Bolt.
Bukan masalah bola yang akan saya bicarakan disini tapi masalah perkembangan musik saat ini. Entah ini tiba-tiba menyisip masuk dalam pikiran sejak kapan, tapi menurut saya saat ini Musik itu sudah seperti dengan Sepak bola. Bukan masalah tendang-tendangan ataupun transfer pemain yang kadang kontroversial. Tapi lebih ke bagaimana tiba-tiba fans yang tiba-tiba naik drastis ketika artis tersebut baru banyak disorot oleh media ataupun mau berkunjung ke negara. Hal itu layaknya fans bola yang tiba-tiba naik apabila baru saja memenangi sebuah Liga atau Cup.
"Karbitan" istilah saat ini yang banyak berkembang di sosial media. Istilah yang diberikan kepada fans yang tiba-tiba muncul ketika timnya sedang bagus dan menghilang ketika timnya kalah. Beli jersey walaupun KW, sering nge-twit hashtag slogan klub kesayangan di twitter yang padahal kalau ditanya artinya ataupun disuruh menyanyikan anthemnya belum tentu bisa. Begitu juga dengan musik, ketika ada berita bahwa suatu artis mau berkunjung ke Indonesia. Zzzzaaappp... Semuanya tiba-tiba masuk dalam euforia itu, tak hanya orang yang sudah menunngu lama sekali akan artis itu datang ke negaranya tapi juga yang sebelumnya sama sekali tidak tahu menjadi ikut-ikutan masuk kedalam euforia. Rajin posting "#np" dengan artis tersebut dalam twitter, path, tumblr, facebook dan sebagainya.

Yang benar-benar terjadi adalah ketika berita Sigur Ros yang pada tour sebelumnya mengikutkan singapura sebagai destinasi dan melewatkan Indonesia akan mengadakan lawatan musik ke Indonesia. Serontak beberapa yang saya follow baik di Twitter, Path ataupun lainnya sibuk memposting tentang sigur ros, yang ketika sebelum-sebelumnya tak pernah saya melihat adapun lagu sigur ros yang terputar. Bahkan ada teman saya yang sampai nge-bbm buat minta dikirimin lagu sigur ros. Dan ironisnya setelah beberapa minggu berselang, semuanya kembali anteng. Jarang dan bahkan hampir tidak ada hestek "#np sigur ros" di linimasa twitter, yang sebelumnya bertanya dan meminta lagunya sudah tidak ketahuan.
Di satu sisi ini merupakan suatu yang bagus ketika banyak orang mulai ikut mendengarkan musik yang memang bagus tapi di satu sisi saya agak merasa ini hanya sebuah fenomena sosial biasa. Mencoba meng-eksis-kan diri pada yang heboh, seolah ingin berkata "lihat nih, gue juga tau musik kayak gini" dan sudah kemudian selanjutnya sepi.
Dalam hati kadang pengen juga nge-reply "lu tau lagu ini nggak? gimana menurut lo?" dan pengen tau aja yang menurut saya sebagai pendengar baru bagaimana respon-nya. Tapi berhubung berprasangka buruk itu tidak dianjurkan baik oleh agama dan orang tua saya hal itu hanya menjadi angan-angan saja. Itu seperti bilang "tumben sholat" pada orang yang jarang sholat. Kalau orangnya menerima itu bagus, tapi kalau yang tiba-tiba menjadi demotivasi? Begitu juga dengan ini, kita hanya bisa berprasangka baik bahwa orang itu memang sudah tau atau beneran memang ingin mencoba untuk tau.
Dan disini bukan saya sebagai orang yang sangat tau, tapi disini hanya mengamati apa yang ada di kejadian sekitar dunia maya. Berharap pendengar yang ikut-ikutan mendengar musik yang bagus itu semakin banyak di dunia ini. Karena semua itu memang berasal dari ikut-ikutan dan mungkin ada baiknya kalau sebagai yang lebih mengetahui ikut membantu. Sehinnga yang tadinya dicap "karbitan" akan menjadi "matang" dengan sendirinya.

Monday, February 11, 2013


Iya kamu,
Yang selama ini akun twittermu aku buat kolom sendiri
Yang selalu aku tunggu avatarmu dalam TL-ku
Yang kuharap ada dalam tab mentionku
Iya kamu,
Yang bookmarknya ada paling atas
Yang merupakan result utama historyku
alasanku menghapus history satu-persatu
Iya kamu,
Alasanku melihat HP berulangkali
Alasanku membawa HP kemana-mana
Dan harapan namamu muncul dalam layarku
Dan terakhir,
Iya kamu,
Yang ada disana
Yang bisa mebuatku berkata iya
Tanpa banyak protes mengikuti
Yang membuat 156menit bukanlah waktu yang lama
Dan semua itu adalah kamu,
Iya kamu yang disana,
Selamat malam,
Kamu,

Tuesday, February 5, 2013

PHP they said, Ignorance they never said

PHP, ini istilah sebenernya lucu juga "PEMBERI HARAPAN PALSU". Entah mulai sejak kapan istilah ini mulai banyak dipake dan dari siapa pertama keluar, tapi saat ini banyak juga yang udah nggunain istilah ini. Dan tidak hanya anak muda bahkan orang tua sama anak kecil pun banyak juga yang menggunakan istilah ini.
Tapi ternyata banyak kebingungan juga dalam penggunaan istilah ini, dari kesaksian hidup saya sendiri saya sudah menyaksikan dua kali penggunaan istilah ini. Yang pertama yang digunakan teman saya karena gebetannya tidak berhasil didapet dan yang kedua dari percakapan teman saya semalam (4/2/13).
Disini terdapat salah tafsir dari kata pemberian, secara umum PHP dalam dunia pergebetan adalah ketika A seorang cowok yang mendekati B seorang cewek. Si A sudah memberikan Aksi dan si B entah bagaimana sudah memberikan kode "aku juga suka kamu" dan kemudian tiba-tiba si A atau si B jadian sama orang lain.
Pada bagian ini kita tidak tahu sebenarnya yang dimaksud Pemberian itu seperti apa. Apakah sikap baik, suka diajak makan, dan sebagainya. Dan manusia pun biasanya banyak melakukan kesalahan dalam mengartikan kata "pemberian". Sebagian besar menganggap bahwa yang kita gebet sudah memberi kesempatan ketika menerima ajakan untuk jalan, makan, nonton dsb. Padahal kenapa menerima adalah agar tidak terlihat jahat saja, supaya tidak terlihat sebagai orang yang kasar atau apalah.
Dan apabila yang dideketin tiba-tiba jadian selanjutnya yang terjadi adalah penyalahan kepada yang dideketin dan dianggap telah melakukan PHP, padahal dia melakukan itu agar tidak terlihat jahat saja. Yang seperti itu sebenarnya bukanlah PHP, tapi cuma ajang ramah tamah biasa. Misal situasi ini terjadi maka banyak yang mendapat fitnah dan akhirnya pemutusan tali silaturahmi. Padahal sayang sekali apabila hubungan silaturahmi yang sudah terjalin tiba-tiba rusak hanya karena masalah salah pengertian seperti ini.
Jadi menurut saya, untuk menerapkan istilah ini diperlukan kehati-hatian, apakah kondisi dan apa yang dia lakukan sudah masuk sebagai kategori PHP? Kalaupun iya kita sebenarnya harus bisa menerima dengan bijak. Karena ketika melakukan pendekatan (dalam hal ini bukan hanya kepada lawan jenis) maka kita akan mempunyai saingan, dan posisi kita belum tentu paling baik dari saingan lainnya. Dan perlu disadari juga bahwa sebenarnya PHP adalah resiko bawaan, dan sebagai orang yang bijak kita harus sadar akan resiko itu dan apabila terjadi kita tidak saling menyalahkan.
So, Be wise 

Prolog

anamnesisdigital.blogspot.com
05/02/13
12.30AM 

Bukanlah waktu postingan pertama saya dalam blog ini dibuat, bukan tanggal saya jadian ataupun diputus. Itu adalah tanggal dan waktu dimana saya secara sah telah masuk sebagai penghuni dunia per-blogspot-an. Dan berharaplah akan banyak yang saya share, sehingga misalnya ada yang berkunjung tidak akan bosan dengan contents yang terkandung. Tapi dengan catatan "misalnya ada".
Kalo ditanya berapa kali saya membuat blog, mungkin bisa dikata 2-4 kali dengan satu blog klompencapir bernama Balon Gas Radio dan sisanya adalah blog personal yang mana saya sudah lupa nama URL, password dan email yang saya gunakan. Beberapa wordpress, beberapa blogspot, sebuah tumblr dan microblog twitter. Dan teringat bahwa tumblr dan twitter yang masih aktif.
Anamnesis digital, nama yang saya putuskan menjadi nama URL blog ini. Kalo ditanya definisi anamnesis, menurut wikipedia saja ada Tiga buah pengertian anamnesis Yang pertama tentang philosphy, tentang christiant, dan terakhir tentang medical. Dari ketiga yang didapat dari wikipedia saya putuskan yang berhubungan dengan medis yang saya pakai. Bukan karena saya mahasiswa kedokteran atau apa, tapi anamnesis di dunia kedokteran sendiri memiliki arti sebagai "Medical History" yang kalau di-Indonesiakan secara simple adalah catatan penyakit pasien. Dan disini catatan adalah blog ini, penyakit adalah apa yang akan saya tulis dan pasien adalah saya. Dan ini karena kesukaan saya akan band Indie asal kota pelajar "Melanchol1c b1tch" yang album pertamanya bertitle "anamnesis"
Digital sendiri seperti blog ini, bukan media nyata layaknya kertas yang dapat diinjak, dilipat ataupun disobek. Digital sendiri secara gobloknya yaitu sesuatu yang dapat diotak-atik melalui perangkat komputer dan teman-temannya. Ini saya maksudkan untuk mewakilkan bahwa blog ini merupakan sesuatu yang digital. 
Kemudian "Mencatat dan Menelusur", mencatat disini bukanlah mencatat pelajaran dari pak dosen ataupun daftar belanja dari ibu. Tapi lebih mencatat apa yang ada di otak saya sehingga suatu saat bisa saya "telusur" kembali sebagai kenang-kenangan dan mungkin cerita buat generasi yang akan datang.
Tak banyak tulisan yang mungkin saya buat, tak banyak pula kata-kata cantik, puisi indah ataupun cerpen yang bisa membuat orang yang membaca berkata "Ohh.." karena saya bukan orang yang tipe menulis, pandai merangkai kata, suka membaca, ataupun berolahraga.
Itulah sedikit pembuka dari saya, bukan maksud kemudian menyurh anda mengisi buku tamu, mengambil kenang-kenangan dan bersalaman kemudian foto bersama.Hanya sebagai pengisi halaman paling dasar yang berfungsi sebagai "Medical History" yang pertama dari saya.